Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitori, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dengan menggunakan metode-metode statistik, cawley dan harrold (2004:54).
Tujuan dari pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk menjaga dan menengahkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat berjalan baik dan hasil sesuai standar yang ditetapkan.
Salah-satu cara untuk mengukur kualitas suatu produk adalah dengan menggunakan langkah-langkah yang ada pada seven tools, berikut ini adalah Pengertian Seventools tersebut:
1. Check Sheet
Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal untuk masukan data Pareto chart.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh check sheet yang digunakan untuk mengumpulkan data cacat per jam.
2. Scatter Diagram
Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing-masing sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel tersebut berkorelasi, titik-titik koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau kurva. Semakin baik korelasi, semakin ketat titik-titik tersebut mendekati garis.
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh scatter diagram yang digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur mempengaruhi defect. Tampak bahwa ada korelasi antara temperatur dan defect, di mana semakin tinggi temperatur semakin rendah jumlah defect.
3. Flow Charts
Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan proses suatu penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh flow chart.
4. Pareto Charts (Diagram Pareto)
Pareto merupakan diagram yang dikembangkan oleh Vildero Pareto. Diagram pareto ini adalah suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut ukuran ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu permasalahan yang paling penting untuk segera diselesaikan (rangking tertinggi) sampai dengan masalah yang tidak harus segera diselesaikan (rangking terendah).
5. Histogram
Histogram adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi, berikut ini adalah contoh Histogram:
6. Cobtrol charts ( peta kendali )
Control chart adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu. Data di-plot dalam urutan waktu. Control chart selalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu:
- Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di-plot-kan pada peta kendali.
- Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas.
- Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali bawah.
Garis-garis tersebut ditentukan dari data historis, dengan control chart kita dapat menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses konsisten (dalam batas kendali) atau tidak dapat diprediksi (diluar batas kendali karena dipengaruhi oleh special cause of variation, yaitu variasi yang terjadi karena faktor dari luar sistem). Berikut ini adalah contoh peta kendali:
7. Diagram fishbone
Fish bone diagram yang dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa sehingga juga biasa dikenal dengan Ishikawa Diagram. Disebut fish bone diagram karena berbentuk seperti tulang ikan. Merupakan alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.
Berbeda dengan alat bantu lainnya, karena penggunaannya akan lebih efektif bila dilakukan kelompok. Sehingga alat bantu ini identik dengan kegiatan kelompok. Disamping itu, manfaat optimum diperoleh jika diagram ini mampu menampilkan akar-akar penyebab yang sesungguhnya dari suatu penyimpangan (ketidakbermutuan). Berikut ini adalah contoh gambar gambar fishbone :
Demikianlah penjelasan singkat tentang Seveentools, semoga dapat memberikan manfaat untuk anda semua. Terima kasih atas kunjungannya :)
0 komentar:
Posting Komentar